Detail Kegiatan

Shraddha Kriya Bersama, 31 Maret 2018 DI Nila Chala Dhama Jakarta

16 Februari 2019 2973x dilihat Kadek Suarya
6e96ff0868bbc04825722f2e73d3ff71.jpg

Sraddha secara umum berarti keyakinan (faith). Upacara shraddha Kriya dalam tradisi VEDA adalah upacara penghormatan terhadap Leluhur yang sudah meninggal dalam bentuk, memberikan Pinda ( Makanan) atau dalam hal ini dalam bentuk Maha Prasadham dari upacara Homa Yagna/ Agni Hotra ( Api Suci ).

Maha Prasadham Adalah : Makanan pilihan yang SATVIK, yang sebelumnya telah di persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,  Dan Upacara Homa Yadnya Adalah Upacara mempersembahkan Mantra , biji bijian dan Ghee( Minyak susu),  kepada Tuhan YME, melalui perantara Dewa Agni.

Atau dengan kata lain, Upacara Shraddha Kriya Adalah Upacara membersembahkan Maha Prasadham anugrah dari Tuhan/ Sri Krishna, Kepada para Leluhur.  Dengan menerima Maha Prasadham, Jika Bliau (para Leluhur ), terjebak di alam -alam bawah, atau terjebak dalam kehidupan Neraka, ataupun terjebak dalam badan badan mahkluk bawah ( Hantu dan Sejenisnya ), Bliau ( Para Leluhur ) akan dibebaskan dengan segera. ini adalah suatu bentuk  upacara yg bisa dilakukan oleh keturunannya dalam upaya, berdoa, kepada Tuhan YME dan berusaha untuk kerahayuan para leluhurnya, dan bahkan akan bisa menyelamatkannya.

Manfaat Melakukan Upacara Shraddha Kriya

1. Membayar Hutang kepada leluhur, sama pentingnya membayar hutang kepada Tuhan YME, Guru kerohanian, dan Masyarakat. Adalah tugas/kewajiban/Dharma, dari keturunannya untuk menghormati leluhur mereka, memberikan sumbangan dan perbuatan baik yang menyenangkan hati Mereka.

2. Maha Bharata 1.74.39 Menjelaskan, bahwa leluhur menjadi puas hanya setelah menerima, pinda dan air dari putra mereka. dijelaskan bahwa , anak yg memenuhi syarat dipanggil sebagai Suputra adalah jika ia telah berupaya untuk melindungi jiwa leluhurnya dari Neraka Puta. oleh karena itu SUPUTRA adalah anak yang dapat memastikan leluhurnya melanjutkan perjalanan ke alam yang lebih tinggi. dengan demikian, maka setiap anak sudah seharusnya melakukan upacara shraddha Kriya bagi orang tua dan leluhurnya.

3. Taittriya Upanishad 1.11, Menjelaskan bahwa seseorang seharusnya/idealnya  tidak melakukan kesalahan dalam setiap tugas yg dilakukan terhadap Tuhan ataupun leluhurnya, karena hal itu sulit tercapai maka, dengan demikian seseorang seharusnya tidak menghindari upacara ini.

4. Bhagavad Gita 1.41-43, menjelaskan bahwa oleh karena keturunannya, tidak mengikuti tradisi,  juga tidak melaksanakan shraddha Kriya, maka leluhur orang itu harus tinggal di Neraka ( jika semasih hidup banyak melakukan perbuatan buruk), begitu juga dengan mereka sendiri dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat tidak terjadi.

5. Brahmavaivarta Purana, menjelaskan bahwa kegiatan yg berhubungan dengan leluhur sama pentingnya dengan kegiatan yg berhubungan dengan Tuhan.  Seseorang yg melakukan upacara sraddha Kriya, dengan tekun dan sesuai dengan kondisi keuangannya, dia memuaskan semua pihak dari Tingkat Dewa Brahma bahkan sampai kepada mahluk hidup pepohonan dan rerumputan.

6. Brahma Purana Menjelaskan, bahwa tidak  seorangpun dari anggota keluarga orang yg melakukan upacara sraddha kriya yang tidak berbahagia.

7. PUTRA-PINDA PUTRARTHE KRIYATE BHARYA. Bharya berarti istri, yg bertugas untuk melahirkan anak/putra , sehingga disebut Dharma---Patni. Seorang Anak mempunyai tugas upacara khusus kepada orang tua yg sudah meninggal yaitu melakukan " PUTRA-PINDA - PRAYOJANAM"  Pinda adalah persembahan Prasadham untuk leluhur'

Upacara Shraddha Kriya Bersama, telah dilakukan tgl 31 maret di halaman Temple SRI NILA CHALA DHAMA Pasar Baru Jakarta Pusat, sebagai salah satu bentuk Pelayanan Yayasan Pitrayadnya Indonesia, kepada Umat Hindu secara Umum, yang bekerja sama dengan TIM Pitra Yadnya ISKCON / Vaishnawa. dengan Peserta sebanyak 26 keluarga , dengan sang palatra yg diikutkan sebanyak 68 sang palatra. 

Hubungi Kami

*) Pastikan email anda masih aktif.
*) Sesuaikan dengan jenis pesan yang anda pilih.